Jumat, 18 November 2011

Jin Qarin jin pendamping manusia


Jin QArin menurut yang saya ketahui adalah jin yang tinggal dalam diri seseorang , jin tersebut sama persis wujudnya dengan sosok tubuh yang didiami. Jin tersebut pada adasarnya bersifat buruk dan membawa ke arah negatif namun jika kita tetap shalat dan mendekatkan diri kepada Allah maka jin tersebut dapat dikendalikan oleh kita bahkan ikut bertaqwa kepadaNYA. 
pada beberapa kejadian disebutkan arwah orang yang meninggal nampak di suatu tempat, atau datang ke alam mimpi, ya itulah Jin Qarin.
beberapa ahli supranatural dapat menegtahui sesuat, ya itubantuan dari Jin Qarin yang dapat dikenadlikan.
mitos kecelakaan tumbal di beberapa daerah angker, ya Jin Qarinlah yang diambil jin jahat untuk dijadikan budaknya


Cara melihat Jin Qarin:

1. cabut 7 helai rambut kepala. 
2. Ambil 7 potongan kuku tangan atau kaki 
3. terus  taro tuh semua di sehelai kain putih (apa aja, yg penting putih).
4. Lalu gulung kain putih yang ada isinya tadi.
5. Ambil jeruk purut, satu aja, ente peras mpe abis. 
6. Air perasan tadi ente tetesin di gulungan kain putih.
7. Gulungan kain tadi ente taro deh ditaman atau halaman rumah, dimana aja yg penting deket pager rmh, kalo bisa jangan ketauan orang lain, ga perlu ditanam taro aja diantara tumbuhan. 
8. tungguin aja 7 hari, ntar tuh kembaran dateng, ga mpe malem kedelapan, dia bisa muncul dimana aja, ga ganggu, cuma muncul sepintas, biasanya kembaran itu niru apa yang udah pernah kita kerjakan atau yang lagi kita kerjakan, dia ga bisa diliat ma orang lain, cuma kita sendiri

Penjelasan sesuai AGAMA

Yang dimaksud dengan qarin dalam surat Qaaf 50:27 ialah yang menyertai. Setiap manusia disertai jin yang selalu memperdayakannya. Allah berfirman, artinya: “Yang menyertai dia (qarin) berkata pula: ‘Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkan tetapi dialah (manusia) yang berada dalam kesesatan yang jauh’…” (QS Qaaf 50:27
Rasulullah SAW keluar dari rumah pada malam hari, aku cemburu karenanya. Tak lama ia kembali dan menyaksikan tingkahku, lalu ia berkata: “Apakah kamu telah didatangi syetanmu?” “Apakah syetan bersamaku?” Jawabku. “Ya, bahkan setiap manusia.” Kata Nabi Muhammad SAW. “Termasuk engkau juga?” Tanyaku lagi. “Betul, tetapi Allah menolongku hingga aku selamat dari godaannya.” Jawab Nabi (HR Ahmad).
Berdasarkan hadits ini, Nabi Muhammad juga ternyata didampingi syetan. Hanya syetan itu tidak berkutik terhadapnya. Lalu bagaimana mendeteksi keberadaan jin (misalnya di rumah kita), apa tanda-tanda seseorang kemasukan jin? Tidak ada cara atau alat yang bisa mendeteksi keberadaan jin. Sebab jin dalam wujud aslinya merupakan makhluk ghaib yang tidak mungkin dilihat manusia (QS Al-A’raf 7:27).

Dalil tentang Adanya Jin Pendamping
Ibn Mas’ud menceritakan, Rasululloh Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, bersabda yang artinya: “Tidaklah salah seorang dari kalian melainkan ada pendampingnya dari golongan jin.” Mereka bertanya, “Juga padamu, ya Rasulullah?” “Ya, juga bagiku, hanya saja aku telah mendapat perlindungan dari Allah sehingga aku selamat. Ia tidak memerintahkan aku kecuali kebaikan.” (HR Muslim).
Ath-Thabarani mengisahkan riwayat dari Syuraik bin Thariq. Ia berkata, Rasululloh Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, yang artinya: “Tidak ada seseorang di antara kalian melainkan ada baginya seorang setan.” Mereka bertanya, “Juga bagimu, ya Rasulullah?” “Ya, juga bagiku, tetapi Allah melindungiku sehingga aku selamat .”(HR. Ibnu Hibban)
Ibn Mas’ud meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, yang artinya: “Setiap anak Adam mempunyai kelompok, dan bagi malaikat ada kelompok dengan anak Adam. Kelompok setan mengajak kepada kejahatan dan mendustakan yang hak, adapun kelompok malaikat mengajak kepada kebaikan dan membenarkan yang hak. Barang siapa yang mendapatkan yang demikian itu, maka ketahuilah bahwa itu dari Allah dan pujilah Allah, dan barang siapa yang mendapatkan selain itu, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk, kemudian ia membaca asy-syaithanu ya’idukumul-faqra wa ya’murukum bil-fahsya’.” (HR. Tirmizi).


Demikianlah, orang yang berpaling dari petunjuk yang lurus, yaitu Alquran dan sunah, maka baginya akan diadakan oleh Alloh yaitu setan, yang akan menyesatkannya. Contoh cerita-cerita yang disebutkan di atas adalah salah satu bentuk contoh mereka yang terkelabui oleh setan, karena mereka tidak menempuh jalan yang lurus, tetapi mengambil jalan orang-orang yang sesat, di antaranya mereka percaya dengan dukun, di antaranya mereka percaya dengan ilham-ilham picisan yang sebenarnya bukan ilham, tetapi tipu daya setan untuk menyesatkan manusia.

(Sumber Rujukan: Luqath al-Marjan fi al-Ahkam al-Jan, Imam Jalaluddin as-Suyuthi)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar